Konsep Teori Florence Nightingale

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Era modern keperawatan ialah era perkembangan sistematik dari keperawatan menuju kepada keperawatan sebagai profesi. Bermula dari pandangan dan pernyataan dari Florence Nightingale yang mempunyai visi yang sangat maju tentang keperawatan dalam perkembangan teori keperawatan (Kusnanto, 2004).
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat.
Konsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusi berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki keyakinan,dan nilai yang mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada.dan salah satunya adalah “Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale”.
  
1.2  Rumusan Masalah
             1.      Bagaimana latar belakang teori Florence Nightingale?
             2.      Apa definisi dan konsep mayor dari teori Florence Nightingale?
             3.      Bagaimana penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence Nightingale?
             4.      Bagaimana aplikasi model konseptual Florence Nightingale dalam keperawatan?
             5.      Apa kelemahan teori Florence Nightingale?

1.3  Tujuan
1.3.1  Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
1.3.2  Tujuan Khusus
1.      Mengetahui latar belakang dari teori Florence Nightingale.
2.      Mengetahui definisi dan konsep mayor teori Florence Nightingale.
3.      Mengetahui penjelasan skema/bagan model konseptual teori Florence Nightingale.
4.      Mengetahui aplikasi model konseptual teori Florence Nightingale dalam keperawatan.
5.      Mengetahui kelemahan teori Florence Nightingale.

1.4  Manfaat
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca dalam hal mempelajari teori Florence Nightingale yaitu dari segi latar belakang teori, definisi teori Florence Nightingale, konsep mayor teori Florence Nightingale, skema/bagan model konseptual Florence Nightingale, aplikasi model konseptual dalam keperawatan, dan kelemahan teori Florece Nightingale.




BAB 2
PEMBAHASAN

2.1  Latar Belakang Teori Florence Nightingale
Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan. Florence Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan.
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale
sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit dan itu merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi menyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

2.2  Definisi dan Konsep Mayor
1.      Definisi teori
Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan merancang hubungan khusus antar-konsep guna menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan/atau mengendalikan fenomena yang ada (Asmadi, 2008).
Untuk memudahkan alur berpikir mengenai hubungan dan pengaruh logis antar-konsep serta untuk merealisasikan teori keperawatan ke dalam praktik, diperlukan suatu model keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan profesi harus didukung oleh teori dan model konseptual agar pelayanan keperawatan yang diberikan semakin professional (Asmadi, 2008).
Florence Nightingale adalah salah satu perawat pertama untuk mendokumentasikan dampak lingkungan yang dibangun terhadap pasien. Selain menulis tentang sanitasi, tingkat infeksi, dan ventilasi, Nightingale memahami bahwa aspek lingkungan seperti warna, suara, dan cahaya, bersama dengan kehadiran perawat, memberikan kontribusi untuk mendapatkan kesehatan
Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan keperawatan (Soemowinoto, 2008). Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang layak.

2.      Konsep mayor teori Florence Nightingale
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

a.       Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.  Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b.        Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c.         Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk  pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.


2.3  Penjelasan Skema/Bagan Model Konseptual

                                        Klien  

            Perawat                                          Kesehatan

                                      Lingkungan

Florence Nightingale  dalam bukunya What It Is and What It is Not, menyatakan bahwa “ peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya” (Priharjo, 2008). Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai pengarahan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Pasien adalah seseorang dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan pemulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha keperawatan lingkungan. Walaupun lingkungan mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale menekankan pada aspek fisiknya. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit. Florence berkeyakinan jika lingkungan diperbaiki maka masa perawatan dapat dipersingkat (Efendi & Makhfudli, 2009).
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis.

2.4  Aplikasi Model Konseptual dalam Keperawatan
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.
       1.      Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
       2.      Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
       3.      Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
       4.      Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
       5.      Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).


2.5  Kelemahan Teori Florence Nightingale
            1.    Teori keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan kemampuannya.
            2.    Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh banyak orang
              3.    Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan perkembangannya saat itu.
            4.    Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang.




BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Florence Nightingale, yang kita kenal sebagai perawat yang membangun landasan teori bagi profesi keperawatan, mengembangkan dan menerbitkan suatu filosofi dan suatu teori tentang hubungan antara kesehatan dan keperawatan (Soemowinoto, 2008). Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis.

3.2  Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat.  Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa.








DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.
Borowsky, Terry.PhD. (2014). The Legacy of Florence Nightingale's Environmental Theory: Nursing Research Focusing on the Impact of Healthcare Environments. E-resource. 7(4) : 19-34. http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/1551503625?pq-origsite=summon. Diakses tanggal 08 September 2010 pukul 20.50 WIB
Efendi & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
http://aevril.blogspot.co.id/p/model-model-konseptual-keperawatan.html (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 19.20 WIB).
https://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/teori-dan-model-konseptual-keperawatan/ (diakses pada tanggal 10 September 2016 pukul 21.10 WIB).
http://pkserver3.blogspot.co.id/2015/10/makalah-konsep-model-keperawatan-teori.html (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 19.15 WIB).
https://www.scribd.com/doc/120266748/Model-Dan-Konsep-Keperawatan-Florence-Nigtinghale (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 20.02 WIB).
https://www.scribd.com/doc/243148575/MAKALAH-TEORI-FLORENCE-NIGHTINGALE-gabung-docx (diakses pada tanggal 07 September 2016 pukul 19.15 WIB).
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC.
Priharjo. (2008). Konsep & Perspektif Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC.
Soemowinoto. (2008). Pengantar Filsafat Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Pada Anak

Laporan Pendahuluan Sindrom Addison